Upacara Seren Taun.
Upacara Seren Taun Di Kuningan.
Seren Taun adalah upacara panen padi yang dilaksanakan setiap tahun di daerah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan dalam bidang pertanian selama setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.
Bertepatan pada tanggal 22 bulan Rayagung Tahun Saka bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda. Merupakan Sebuah tradisi berhubungan dengan Tuhan, antar manusia serta alam sekitarnya. melalui ritual ritual sakral sekaligus digelar pula kegiatan kesenian tradisional, sosial dan budaya.
Di awali dengan Upacara Ngajayak ( Penjembutan Padi) pada tanggal 18 dilanjutkan dengan penumbukan padi dan sebagai puncak acaranya jatuh pada tanggal 22 Rayagung. Ngajayak dalam bahasa Sunda berarti menerima dan menyambut sedangkan bilangan 18 (delapan welas)dalam bahasa sunda dikonotasikan sebagai welas asih yang berarti cinta kasih dan kemurahan Tuhan menganugrahkan kemakmuran kehidupan umatnya serta segala alam semesta.
Dalam Upacara Seren Taun inilah dituturkan kembali kisah kisah klasik pantun serta sastra sunda yang menceritakan tentang perjalanan Pwah Aci Sang Hyang Asri dengan sebutan lain adalah Dewi Sri merupakan utusan dari Jabaning Langit diturunkan ke bumi untuk memberikan kesuburan tanah bagi petani. (Sumber.Wikipedia)
Di awali dengan Upacara Ngajayak ( Penjembutan Padi) pada tanggal 18 dilanjutkan dengan penumbukan padi dan sebagai puncak acaranya jatuh pada tanggal 22 Rayagung. Ngajayak dalam bahasa Sunda berarti menerima dan menyambut sedangkan bilangan 18 (delapan welas)dalam bahasa sunda dikonotasikan sebagai welas asih yang berarti cinta kasih dan kemurahan Tuhan menganugrahkan kemakmuran kehidupan umatnya serta segala alam semesta.
Dalam Upacara Seren Taun inilah dituturkan kembali kisah kisah klasik pantun serta sastra sunda yang menceritakan tentang perjalanan Pwah Aci Sang Hyang Asri dengan sebutan lain adalah Dewi Sri merupakan utusan dari Jabaning Langit diturunkan ke bumi untuk memberikan kesuburan tanah bagi petani. (Sumber.Wikipedia)
Ada tiga bagian ritual yang ditampilkan dalam upacara Seren Taun. Pertama adalah Damar Sewu, Sebagai gambaran manusia dalam menjalani kehidupan baik sosial maupun pribadi. Kedua adalah Tari Buyung mencerminkan masyarakat sunda dalam mengambil air. Dan yang ketiga Pesta Dadung sebagai Upaya meruwat antara energi positif dan negatif akan keseimbangan alam.
Upacara Seren Tahun ini turut mengundang suku sunda wiwitan lainnya. adalah Suku Baduy Kanekes, yang mempunyai ritual Ngamemerokeun yang berarti mempertemukan dan mengawinkan benih padi jantan dan betina. Berikut menampilkan tarian tarian khas baduy. Kemudian ada juga yang menarik untuk diketahui yaitu adanya Suku Dayak Sunda yang berasal dari desa Krimun, Losarang, Indramayu.
Suku ini menganut agama Hindu Budha Bumi Segandhu yang tidak ada kaitannya dengan suku Dayak di Kalimantan. Karena Suku Dayak ini mempunyai arti tersendiri dalam bahasa sunda, Suku berarti Kaki sedangkan Dayak berarti diayak atau dipilih. Semakin lengkaplah tradisi budaya Indonesia yang layak untuk diketahui. (Tunggul)
Dikutip dari www.gedoor.com
Dikutip dari www.gedoor.com