Taman Nasional Ujung Kulon.
Ingin merasakan sensasi hutan tropis dengan beragam tumbuhan dan satwa penghuninya sekaligus pantai nan indah? Ingin semuanya terkemas secara alamiah alias liar? Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, adalah satu pilihan terbaik.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung barat Pulau Jawa. Kawasan Taman Nasional itu mencakup wilayah seluas 1.206 kilometer persegi (443 kilometer persegi di antaranya laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai Samudra Hindia. Termasuk dalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon adalah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, seperti Handeuleum, Panaitan dan Pulau Peucang.
Taman Nasional Ujung Kulon adalah taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, sekaligus merupakan salah satu Warisan Dunia yang dilindungi UNESCO pada 1992. Saat ini, diperkirakan lebih kurang 50 sampai dengan 60 badak jawa yang bercula satu hidup di habitat ini. Ujung kulon semula merupakan daerah pertanian sampai akhirnya hancur lebur beserta seluruh penduduknya saat gunung Krakatau meletus pada 1883.
Tidak sulit mencapai ujung paling barat Pulau Jawa ini. Dari Jakarta, pembaca dapat memilih rute darat Jakarta- Serang-Labuan sejauh 120 kilometer. Bisa juga dipilih rute Jakarta-Cilegon-Labuan sejauh 140 kilometer. Dari Labuan atau Carita, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dapat dicapai dengan menumpang kapal cepat berkapasitas sekitar delapan orang. Tarif sewa kapal cepat Rp. 3 juta – Rp. 3,5 juta per hari. Pilihan lain adalah menempuh perjalanan Jakarta-Serang-Pandeglang-Labuan-Sumur dan berakhir di Taman Jaya.
Dari Sumur atau Taman Jaya ada perahu motor kayu kecepatan sedang dengan kapasitas angkut sekitar 25 orang menuju kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Tarif sewanya lebih murah, yakni Rp. 1,8 juta – Rp. 2 juta per kapal per hari.
Sebelum berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon, konfirmasikan dulu rencana kedatangan Anda ke pusat kunjungan balai Taman Nasional Ujung Kulon di jalan Perintis Kemerdekaan. Selain meminta izin, langkah ini penting untuk memastikan tersedianya akomodasi di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, seperti Pulau Peucang.
Bermalam di Pulau Peucang
Pulau Peucang merupakan pilihan favorit wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon. Di Pulau Peucang terdapat beberapa penginapan yang dikelola Taman Nasional Ujung Kulon, mulai dari penginapan kelas barak, hingga yang setara dengan Resort. Di pulau Peucang, wisatawan bisa memperoleh semua informasi tentang spot spot yang ingin dikunjungi selama menginap. Mereka juga menyediakan jasa perahu untuk mencapai pulau terdekat maupun bantuan pemandu terampil yang biasanya adalah seorang jagawana (polisi hutan).
Pantai dekat penginapan di Pulau Peucang sangat indah. Pasirnya putih dengan air laut yang jernih dan berombak kecil. Yang membedakan Pantai Pulau Peucang dan Pantai-Pantai indah di Pulau Bali adalah suasana pulau yang alamiah. Jangan lupa, kita sedang berpesiar di kawasan lindung, Bung.
Di tengah bangunan penginapan terdapat lapangan rumput. Apabila sore menjelang banyak rusa yang akan berdatangan dari arah hutan dan bergerombol di lapangan Pulau ini. Kadang-kadang banyak burung merak yang menyambangi pengunjung.
Di Pulau Peucang, kita bisa mencapai beberapa spot untuk bersnorkeling, misalnya cikembang, Cikuya, dan Citerjun. Terumbu karang di sejumlah spot tersebut mirip dengan terumbu di Taman Nasional Karimunjawa.
Dikutip dari http://www.jalanjalanyuk.com
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung barat Pulau Jawa. Kawasan Taman Nasional itu mencakup wilayah seluas 1.206 kilometer persegi (443 kilometer persegi di antaranya laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai Samudra Hindia. Termasuk dalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon adalah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, seperti Handeuleum, Panaitan dan Pulau Peucang.
Taman Nasional Ujung Kulon adalah taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, sekaligus merupakan salah satu Warisan Dunia yang dilindungi UNESCO pada 1992. Saat ini, diperkirakan lebih kurang 50 sampai dengan 60 badak jawa yang bercula satu hidup di habitat ini. Ujung kulon semula merupakan daerah pertanian sampai akhirnya hancur lebur beserta seluruh penduduknya saat gunung Krakatau meletus pada 1883.
Tidak sulit mencapai ujung paling barat Pulau Jawa ini. Dari Jakarta, pembaca dapat memilih rute darat Jakarta- Serang-Labuan sejauh 120 kilometer. Bisa juga dipilih rute Jakarta-Cilegon-Labuan sejauh 140 kilometer. Dari Labuan atau Carita, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dapat dicapai dengan menumpang kapal cepat berkapasitas sekitar delapan orang. Tarif sewa kapal cepat Rp. 3 juta – Rp. 3,5 juta per hari. Pilihan lain adalah menempuh perjalanan Jakarta-Serang-Pandeglang-Labuan-Sumur dan berakhir di Taman Jaya.
Dari Sumur atau Taman Jaya ada perahu motor kayu kecepatan sedang dengan kapasitas angkut sekitar 25 orang menuju kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Tarif sewanya lebih murah, yakni Rp. 1,8 juta – Rp. 2 juta per kapal per hari.
Sebelum berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon, konfirmasikan dulu rencana kedatangan Anda ke pusat kunjungan balai Taman Nasional Ujung Kulon di jalan Perintis Kemerdekaan. Selain meminta izin, langkah ini penting untuk memastikan tersedianya akomodasi di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, seperti Pulau Peucang.
Bermalam di Pulau Peucang
Pulau Peucang merupakan pilihan favorit wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon. Di Pulau Peucang terdapat beberapa penginapan yang dikelola Taman Nasional Ujung Kulon, mulai dari penginapan kelas barak, hingga yang setara dengan Resort. Di pulau Peucang, wisatawan bisa memperoleh semua informasi tentang spot spot yang ingin dikunjungi selama menginap. Mereka juga menyediakan jasa perahu untuk mencapai pulau terdekat maupun bantuan pemandu terampil yang biasanya adalah seorang jagawana (polisi hutan).
Pantai dekat penginapan di Pulau Peucang sangat indah. Pasirnya putih dengan air laut yang jernih dan berombak kecil. Yang membedakan Pantai Pulau Peucang dan Pantai-Pantai indah di Pulau Bali adalah suasana pulau yang alamiah. Jangan lupa, kita sedang berpesiar di kawasan lindung, Bung.
Di tengah bangunan penginapan terdapat lapangan rumput. Apabila sore menjelang banyak rusa yang akan berdatangan dari arah hutan dan bergerombol di lapangan Pulau ini. Kadang-kadang banyak burung merak yang menyambangi pengunjung.
Di Pulau Peucang, kita bisa mencapai beberapa spot untuk bersnorkeling, misalnya cikembang, Cikuya, dan Citerjun. Terumbu karang di sejumlah spot tersebut mirip dengan terumbu di Taman Nasional Karimunjawa.
Dikutip dari http://www.jalanjalanyuk.com
taman ujung kulon mantap mas brow
smg taman ini terawat baik...trimakasih kunjungan dan komentnya gan...salam...
Indonesia memang indah sahabat,.
kunjungi jg ya sahabat : http://dharmavirya.blogspot.com/2012/04/nama-julukan-dunia-untuk-indonesia.html
semoga badak jawa tidak punah atau tidak berkurang lagi
Nice post
trimakasih kunjungan dan komentnya gan..salam persahabatan and salam sukses selalu...
indah jg ya.. :)
trimakasih gan...smg taman ini tetap lestari..salam..
Kepingin juga jadi wisatawan lokal dan mengunjungi tempat menarik semacam TNUK.
trimakasih kunjungannya gan..salam..
blog yang keren,, maju terus tanah air indonesia,, udah aku follow nih gan,, tolong follow balik ya,, http://irwan-wicaksono.blogspot.com/ , terima kasih sebelumnya
trimakasih kunjungannya gan..follow no 20..salam..
wah ini salah satu tempat yg pengen bgt aku kunjungin...... (komen back y)
slmt pagi...trimakasih kunjungan dan komentnya..salam..
Indonesia yang indah..
Sedih banget pemerintah hanya fokus di JAWA..
( T__T)
sebaiknya sih menyeluruh ya..semoga...trimakasih komentnya...salam...