Hutan tropis Kalimantan kaya akan flora dan fauna khas Indonesia. Keindahan alamnya pun boleh diacungi jempol. Salah satu kawasan hutan yang menarik untuk dikunjungi adalah Bukit Bangkirai. Di sini, kita bisa jalan-jalan di jembatan kanopi atau canopy bridge dan melihat keindahan alam. Yuk, ikuti serunya berpetualang di Bukit Bangkirai!
Jembatan Kanopi
Bukit Bangkirai terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tempat yang terletak 58 km dari Balikpapan ini dikenal dengan jembatan kanopinya. Sahabat Bravo! pasti pernah berjalan di atas jembatan, bukan? Biasanya, jembatan dibangun untuk mempermudah transportasi saat melintasi sungai. Ada juga jembatan penyeberangan yang dibuat di atas jalan raya. Namun, di Bukit Bangkirai, kita tidak akan menemukan jembatan kanopi yang melintasi sungai atau di atas jalan raya. Jembatan kanopi ini berada di atas pohon.
Jembatan sepanjang 64 m ini dibangun di atas pohon bangkirai yang besar, pada ketinggian 30 m. Untuk mencapainya, kita harus menaiki 139 anak tangga menara yang terbuat dari kayu ulin. Wah, tinggi sekali, ya. Tapi, jangan takut. Anak tangga dan jembatan ini cukup aman untuk dilintasi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tentu saja, anak-anak harus didampingi orang dewasa untuk menaiki menara.
Nah, begitu tiba di atas menara, kita menghadapi tantangan yang sesungguhnya yaitu menyeberangi jembatan kanopi. Apa lagi, pada ketinggian tersebut, angin bertiup cukup kencang sehingga mengayun-ayunkan jembatan. Bagi yang takut ketinggian, sebaiknya tidak melihat ke bawah.
Tantangan berjalan di atas jembatan kanopi itu akan terbayarkan bila kita memandang keindahan hutan tropis Kalimantan. Wah, dijamin, kita tidak akan merasa bosan melihatnya. Kalau datang saat dini hari atau sore hari, kita bisa mengamati aktivitas satwa dari atas jembatan. Biasanya, pada jam-jam tersebut, burung-burung aktif mencari makan. Bila beruntung, kita bisa melihat beruang, rangkong, babi hutan, rusa, tupai, dan orang utan.
Selain untuk wisata, jembatan kanopi memang dibangun untuk tujuan penelitian. Para peneliti satwa sering datang untuk mengamati kehidupan satwa liar di habitat atau tempat tinggal aslinya dari atas jembatan kanopi. Mereka meneliti dan mendokumentasikan kegiatan satwa sehingga hasilnya dapat diketahui oleh masyarakat.
Mengenal Pepohonan
Di Bukit Bangkirai terdapat tujuh jalur untuk lintas alam. Masing-masing jalur memiliki panjang yang berbeda-beda, mulai dari 150 m hingga 2 km. Masing-masing trek dinamai sesuai dengan nama para menteri yang pernah berkunjung ke sana. Misalnya, Marzuki Usman, M.S. Kaban, dan M. Prakosa.
Saat melintasi jalur tersebut, kita dapat menikmati kesejukan hutan sekaligus belajar mengenal jenis pepohonan. Keterangan tentang nama, ciri-ciri, dan kegunaan pohon tersebut ditulis di sebuah papan yang diletakkan di bagian bawah pohon. Selain pohon bangkirai, di sini juga terdapat pepohonan lain, seperti ulin, gaharu, dan macaranga. Namun, jumlah pepohonan lain tidak sebanyak tanaman bangkirai.
Salah satu dari ketujuh jalur tersebut menuju ke kebun buah. Berbagai jenis buah yang jarang kita temui di pasar bisa kita temui, seperti, elai, rambai, dan mata kucing. Oh ya, kita boleh mencicipi buah-buah tersebut kalau kita datang saat musim buah matang, loh.
Belanja Suvenir
Puas menikmati keindahan alam, tibalah saatnya berbelanja suvenir khas Kalimantan. Semisal, gantungan kunci, kaos bergambar orang utan atau rangkong, ukiran Dayak, topi Dayak, dan belanyat atau tas anyaman rotan khas Dayak. Harganya mulai dari Rp5.000,00 hingga puluhan ribu rupiah.
Bila ingin menikmati kesejukan hutan tropis lebih lama, kita dapat menginap di Bukit Bangkirai. Di sana tersedia penginapan dengan harga yang cukup terjangkau. Mulai dari penginapan yang lengkap dengan berbagai fasilitas atau penginapan alami tanpa listrik. Bagi yang ingin lebih menyatu di alam bebas, berkemah di area camping ground bisa jadi pilihan yang menarik. Nah, seru bukan berpetualang di Bukit Bangkirai? Berwisata sekaligus mengenal alam di tempat ini akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. (Fransisca Emilia)