Ukiran Kayu Suku Asmat

Ukiran Kayu Suku Asmat

Karya ukir kayu khas suku Asmat adalah salah satu kekayaan budaya nasional yang sudah memiliki nama bagi para turis asing. Karakteristik ukiran suku asmat adalah polanya yang unik dan bersifat naturalis. Dari pola-pola itu terlihat kerumitan cara membuatnya sehingga membuat karya ukir mereka bernilai tinggi dan cukup banyak diminati para turis asing.

Dari segi model, ukiran suku Asmat sangat beragam, mulai dari patung manusia, perahu, panel, perisai, tifa, telur kaswari sampai ukiran tiang. Suku Asmat biasanya mengadopsi pengalaman dan lingkungan hidup sehari-hari sebagai pola ukiran mereka, seperti pohon, perahu, binatang dan orang berperahu, orang berburu dan lain-lain.
Mengukir adalah sebuah tradisi kehidupan dan ritual yang terkait erat dengan spiritualitas hidup dan penghormatan terhadap nenek moyang. Ketika Suku Asmat mengukir, mereka tidak sekedar membuat pola dalam kayu tetapi mengalirkan sebuah spiritualitas hidup.

Seni ukir Asmat termasuk aliran naturalis karena yang menjadi model ukiran adalah mahluk hidup seperti burung, ikan, katak, pohon, biawak atau manusia yang diwujudkan dalam ukiran patung kayu mereka.

Masyarakat Asmat terdiri dari 12 sub etnis, dan masing-masing memiliki ciri khas pada karya seninya. Begitu juga dengan kayu yang digunakan, ada juga perbedaannya. Ada sub etnis yang menonjol ukiran patungnya, ada yang menonjol ukiran salawaku atau perisai, ada pula yang memiliki ukiran untuk hiasan dinding dan peralatan perang.

Jika di beli di pasaran, ukiran kayu Asmat termasuk mahal. Tapi tidak demikian ketika kita membeli langsung di tempat asalnya. Jarak yang jauh dan sulitnya transportasi adalah salah satu sebab mengapa ukiran itu harganya mahal.

Yang paling istimewa dan unik adalah bahwa setiap karya ukir tidak memiliki kesamaan atau duplikatnya karena mereka tidak memproduksi ukiran berpola sama dalam skala besar. Jadi, kalau kita memiliki satu ukiran dari Asmat dengan pola tertentu, itu adalah satu-satunya yang ada karena orang Asmat tidak membuat pola sama dalam ukirannya. Bentuk boleh sama, misalnya perisai atau panel, tetapi soal pola pasti akan berbeda. Itulah keunikan ukiran suku Asmat.

Bagi para pencinta ukiran bergaya etnik, ukiran suku Asmat adalah salah satu pilihan untuk hiasan rumah. Tapi harus waspada dan hati-hati ketika membeli ukiran suku Asmat di pasaran, karena banyak juga orang yang tidak bertanggungjawab yang memalsukan ukiran mereka.

Selengkapnya simak di : Liburan Info

Next Post Previous Post
2 Comments
  • Jefan
    Jefan 24 April 2013 pukul 08.43

    Kekayaan budaya Indonesia yang sangat luar biasa

    • Indonesia Ku
      Indonesia Ku 25 April 2013 pukul 04.36

      trimakasih kunjungannya sob...salam..

Add Comment
comment url